- 1. Kepala
- 2. Dada
- 3. Perut
- 4. Spirakulum
- 5. Kait anal
- 6. Tungkai perut (abdominal)
- 7. Segmen
- 8. Tungkai dada (thoracis)
- 9. Antena
HEWAN
Rabu, 27 November 2013
ulat
Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat. Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan walaupun beberapa spesies merupakan pemakan serangga. Kebanyakan ulat dianggap sebagai hama dalam pertanian. Banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya.
burung hantu
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.
Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.
Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.
Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Kebiasaan
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada pula beberapa yang berburu di siang hari.Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.
Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.
kura kura
Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins)
Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.
Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).
.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins)
Evolusi
Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang ebrasal dari sekitar 220 juta tahun silam.Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.
Kebiasaan Hidup
Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).
.
tikus
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer.
Tikus got
Merupakan jenis tikus yang tinggal di gorong-gorong dan di got-got di
daerah permukiman manusia. Tikus jenis ini makan dari sisa makanan
manusia dan dari sampah-sampah yang berasal dari mana saja. Tikus got
juga sering diklaim sebagai pembawa penyakit, terutama penyakit tipes. Selain itu, seringkali tikus mengotori makanan manusia pada saat manusia tidur.
Tikus sawah
Tikus sawah (Rattus argentiventer)
adalah hama penting pada tanaman padi. Serangan berat pada fase
generatif tanaman padi dapat menyebabkan gagal panen. Serangan tikus di
sawah sudah dimulai sejak benih disemai di pesemaian. Di sini tikus
memakan biji-biji yang sedang berkecambah, akibatnya petani terpaksa
menyemai ulang. Serangan kedua terjadi pada saat tanaman padi dalam fase
anakan (vegetatif). Pada saat ini tikus mengerat anakan pada bagian
pangkalnya untuk memakan bagian dalam (titik tumbuh). Serangan ketiga
terjadi pada fase generatif, saat mana pembentukan anakan sudah berhenti
dan dimulainya pembentukan bakal biji sampai panen. Tikus menyerang
padi malam hari. Pada siang hari tikus bersembunyi di dalam lubang pada
tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampunagn
dekat sawah. Pada periode sawah bera, sebagian besar tikus bermigrasi ke
daerah perkampungan dekat sawah dan akan kembali lagi ke sawah setelah
pertanaman padi menjelang generatif.
Sebagai hewan pengerat (rodent) tikus sawah sering merusak tanaman
padi dalam jumlah yang jauh melebihi kebutuhan makannya. Hal itu
disebabkan tikus perlu "mengasah" gigi serinya yang selalu tumbuh agar
senantiasa dalam ukuran yang pas.
serigala
*Serigala
* kelabu (Canis lupus), atau biasa disebut serigala saja, merupakan
hewan karnivora yang memiliki bentuk fisik seperti anjing. Serigala dan
anjing (Canis lupus familiaris) memang memiliki nenek moyang yang sama.
Serigala juga berkerabat dengan dingo (Canis lupus dingo), sejenis
anjing liar yang menghuni Benua Australia.
Habitat Serigala
Serigala kelabu dapat hidup di berbagai macam bioma selama makanan
mereka banyak tersedia dan iklimnya relatif dingin. Taiga Siberia, salah
satu habitat paling cocok bagi serigala kelabu, merupakan hutan boreal
dengan musim dingin yang panjang dan musim panas yang singkat.
Wilayah ini berada di Rusia bagian utara. Serigala kelabu paling banyak
dijumpai di tempat ini. Kelompok-kelompok serigala mempertahankan
wilayah masing-masing.
Ciri Fisik Serigala
/Serigala
/kelabu merupakan spesies terbesar dari keluarga /canine/ (anjing)
liar.Jika diukur dari bahu, tingginya sekitar 90 cm. Sementara panjang
tubuhnya antara 90 hingga 150 cm jika diukur dari hidung hingga ujung
ekor.
Sementara itu, berat serigala kelabu berkisar antara 20
hingga 88 kilogram. Serigala jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar daripada serigala betina.
Serigala kelabu memiliki kaki
panjang dengan cakar besar. Ekornya panjang dan berbulu lebat. Serigala
kelabu memiliki telinga runcing dan mata cokelat kekuningan. Meskipun
namanya serigala kelabu, warna bulunya bervariasi, kelabu, cokelat,
putih, atau hitam, tetapi di Eropa serigala berbulu cokelat kelabu.
Serigala kelabu memiliki beberapa cara khusus untuk beradaptasi. Bulu
tebal mereka bisa menahan panas dan menjaga kelembaban. Cakar serigala
yang besar memiliki semacam bantalan dan kuku yang dapat ditarik. Cakar
tersebut dapat dilebarkan sehingga gerakan serigala di atas salju lebih
stabil.
Indera pendengaran serigala dua puluh kali lebih kuat
dibandingkan manusia, sedangkan indera penciumannya lebih tajam seratus
kali.
Rahang serigala sangat kuat. Kekuatan tekanannya lebih
dari 250 kilogram per inci. Penglihatan serigala juga sangat tajam dan
sensitif terhadap setiap gerakan. Serigala memiliki retina reflektif
yang disebut /tapetum/. /Tapetum/ dapat meningkatkan kemampuan
penglihatan di malam hari. Namun, serigala buta warna
Stamina
serigala sangat kuat. Serigala dapat menjelajah jarak lebih dari delapan
belas mil dengan langkah cepat. Kecepatannya bisa mencapai 40 mil per
jam.
Perkembangbiakan Serigala
Serigala dapat hidup
hingga usia 17 tahun. Serigala betina mencapai usia dewasa seksual saat
berumur satu tahun, sedangkan serigala jantan saat berumur dua tahun.
Serigala biasanya mengalami musim kawin satu kali dalam setahun,yakni
antara Januari dan Maret.
Serigala betina mengandung anaknya
selama 63 hari. Serigala biasanya melahirkan di sarangnya, yaitu di
ceruk-ceruk batu atau lubang-lubang di tanah.
Bayi serigala yang
baru dilahirkan jumlahnya antara 5 hingga 6 ekor. Berat bayi serigala
sekitar 500 gram. Anak-anak serigala akan tinggal di sarangnya selama 8
minggu sebelum mereka disapih. Selama itu serigala-serigala lain akan
membawakan makanan untuk sang induk yang baru melahirkan
Kelompok Serigala
Serigala merupakan binatang sosial . Mereka hidup berkelompok.
Sekelompok serigala dipimpin seekor serigala jantan dan seekor serigala
betina, yang merupakan pasangan yang beranak-pinak. Mereka berpasangan
seumur hidup hingga salah satunya mati.
Anggota kelompok adalah
serigala keturunan pasangan tersebut dan serigala muda yang dilahirkan
pada tahun sebelumnya. Selain itu, ada beberapa ekor serigala dewasa
yang
kedudukannya lebih rendah. Satu kelompok terdiri atas 4 hingga
30 ekor serigala. Namun, ada juga serigala yang hidup menyendiri.
Makanan Serigala
Serigala merupakan hewan karnivora. Mereka memangsa ungulata (hewan
berkuku), seperti rusa dan babi hutan. Saat makanan langka, mereka akan
memakan hewan pengerat. Serigala kadang memakan bangkai. Sekali makan,
serigala bisa menghabiskan 11 kilogram daging.
Dalam rantai
makanan, serigala berada di puncak. Serigala tidak memiliki musuh alami.
Ancaman satu-satunya adalah manusia. Serigala membantu menjaga populasi
sebuah ekosistem tetap terkendali dengan memangsa hewan-hewan yang
lebih lemah.
Ancaman Kepunahan Serigala
Di Kanada dan
Alaska, populasi serigala kelabu stabil. Namun, di sebagian besar
wilayah Amerika Utara serigala kelabu terancam punah. Di Eropa , Asia,
dan Afrika, populasi serigala yang tersisa tinggal sedikit. Populasi
terbesar serigala di Eropa dan Asia dijumpai di Rusia, yang meliputi
Taiga Siberia.
Saat ini wilayah hunian serigala telah berkurang
hingga sepertiganya, terutama di wilayah seperti Eropa, Asia, Meksiko,
dan Amerika Serikat . Serigala sering diracun dan diburu karena dianggap
mengganggu ternak. Serigala juga diburu untuk diambil bulunya di
Kanada, Alaska, dan negara-negara bekas Uni Soviet, serta Mongolia.
Serigala kelabu pernah menghilang dari wilayah Amerika Serikat pada
1974. Kemudian, pada 1995, didatangkan 66 ekor serigala kelabu dari
Kanada . Mereka dilepas di Idaho dan kawasan Taman Nasional Yellowstone.
Jumlah mereka saat ini telah berlipat ganda. Sekitar 1.200 ekor
serigala sekarang terdapat di Idaho, Montana, dan Wyoming. Namun,
serigala dianggap para peternak di kawasan tersebut sebagai ancaman bagi
ternak mereka.
Jenis Serigala yang Lain
Selain
serigala kelabu, ada beberapa jenis serigala lainnya. Serigala merah
masih bertahan hidup di Amerika Utara. Sebagian ilmuwan menganggap
serigala merah sebagai spesies tersendiri, dengan nama ilmiah /Canis
rufus/. Namun, ada juga yang menganggap serigala merah merupakan
persilangan coyote dan serigala kelabu, dengan nama ilmiah /Canis lupus
rufus/.
Sementara itu, di Afrika terdapat jenis serigala yang
lain, yakni serigala etiopia. Serigala etiopia (/Canis simensis/), saat
ini terancam punah. Di alam liar jumlah
mereka hanya sekitar 450 ekor.
1. Serigala Arktik
/Arctic Wolf//Serigala Arktik (/Canis lupus arctos/) banyak dijumpai di
pulau-pulau Arktik Kanada dan pantai utara Greenland. Keberadaan hewan
ini yang terisolasi ekstrim dan kondisi lingkungannya yang keras,
membuatnya tidak banyak diketahui
termasuk ciri-ciri fisiknya.
Namun, sebagian besar orang mengetahui bahwa bulu serigala arktik putih
bersih dan lebih tebal (memaksimalkan kehangatan di dalam suhu yang
sangat dingin).
2. Serigala Arab
Serigala Arab//Arabian
Wolf/ (/canis lupus arabs/) sempat ditemukan di seluruh kawasan Arab .
Namun, sekarang habitatnya sudah menyebar ke beberapa negara. Ukuran
serigala arab lebih kecil daripada serigala pada umumnya. Serigala ini
hidup dan berburu secara bergerombol (dua sampai tiga ekor serigala).
Hewan ini juga termasuk
serigala yang tidak tahu cara melolong.
3. Serigala Rusia
Serigala Rusia/Russian Wolf/ (canis lupus communis) ditemukan di bagian
utara-tengah Rusia. Russian Wolf merupakan salah satu dari lima
subspesies serigala yang ditemukan di dalam Federasi Rusia. Serigala
Rusia dijuluki sebagai predator juara karena salah satu serigala abu-abu
terbesar .
4. Serigala Jepang
Di Jepang terdapat dua jenis
serigala, yaitu serigala Hokkaido dan serigala Honsh. Serigala Hokkaido
di negeri asalnya, Jepang, dikenal dengan sebutan serigala Ezo (/Canis
lupus hattai/). Serigala Hokkaido endemik terhadap Pulau Hokkaido dan
merupakan subspesies Canis lupus yang sudah punah di Jepang. Serigala
Hokkaido punah pada zaman restorasi Meiji karena habitat aslinya
tergangggu dan juga pemusnahan yang dilakukan manusia.
Serigala
Honsh? dikenal juga dengan sebutan serigala Jepang atau Anjing Gunung
(/yaminu/) yang juga merupakan subspesies serigala di Jepang yang sudah
punah. Serigala Honsh? adalah penghuni Pulau Honsh?, Shikoku dan Ky?sh?.
Serigala ini punah karena penyakit rabies dan aksi pemusnahan oleh
manusia.
Fakta Tentang Serigala
Nyatanya inilah
beberapa fakta dari serigala, pemburu yang setia, pemburu yang bisa
menjadi sahabat si pemburu, pemburu dengan raungan yang menyayat. Hidup
dan berburu dalam kelompok (pack), adalah serigala!
Serigala adalah "anjing liar" yang datang dari kelompok yang sama seperti dingo dan
Perbandingan antara dingo, coyote dan serigala, perbedaan terletak pada bulu, bentuk kaki, telinga, dan ekor.
Berikut, nyatanya beberkan beberapa fakta tentang serigala,
Serigala adalah hewan pemburu yang sangat baik, dapat ditemukan
hampir diseluruh kawasan di dunia dibandingkan dengan mamalia lainnya,
kecuali manusia.
Serigala adalah nenek moyang segala keturunan
anjing domestik yang ada di dunia, serigala juga bagian dari kelompok
hewan yang disebut "anjing liar" sama seperti dingo dan coyote.
Serigala yang paling berat sekitar 40 kilogram, tetapi serigala terberat
yang pernah tercatat seberat lebih dari 80 kilogram!
Tapak kaki
serigala dewasa cukup besar, Seekor serigala dewasa akan memiliki cetak
kaki hampir 13 sentimeter panjang dan lebar 10 cm.
Serigala
hidup dan berburu dalam kelompok (pack) . Satu kelompok serigala
biasanya terdiri dari dua serigala atau paling banyak 20 serigala,
tergantung pada faktor-faktor seperti habitat dan pasokan makanan.
kawanan (pack) serigala memiliki pemimpin yang disebut "alpha" ,
alpha terdiri dari seekor jantan dan betina. Pasangan Alpha adalah
pemegang hierarki tertinggi dalam kawanan, merekalah yang terlebih
dahulu mencicipi hasil buruan, saat serigala berpapasan dengan alpha,
maka serigala itu harus selalu merendahkan ekornya. Alpha jantan dapat
diibaratkan sebagai raja yang bijaksana dan mencintai.
Kesetiaan
serigala juga ditandai dengan betapa mereka memiliki sense of
brotherhood yang tinggi dengan sesamanya. Bukan hal aneh bila kita
melihat serigala yang sedang terluka, maka serigala lain akan berburu
dan mencarikan makan untuknya, dan menjaganya hingga sembuh.
Seluruh anggota kawanan (pack) berperan dalam merawat bayi serigala.
Bahkan seekor serigala betina yang sendirian terkadang berperan sebagai
"bibi", mengurus bayi serigala lain sementara induknya berburu atau
dalam proses recovery setelah melahirkan. Loyalitas merupakan hal paling
utama bagi serigala.
Anak serigala dilahirkan tuli dan buta
dengan berat sekitar 0,5 kg. Dibutuhkan sekitar 8 bulan sebelum mereka
cukup umur untuk secara aktif bergabung dalam perburuan bersama kumpulan
serigala.
Serigala Kutub harus melakukan perjalanan jarak jauh
lebih lama daripada serigala hutan untuk mencari makanan & terkadang
akan pergi berhari-hari tanpa makan.
Ketika berburu sendirian,
serigala menangkap hewan-hewan kecil seperti tupai, rakun atau kelinci.
Namun, serigala dapat berburu hewan yang sangat besar seperti rusa,
kerbau dan lembu ketika dalam kumpulannya.
Serigala memiliki dua
lapisan bulu, lapisan bawah dan lapisan atas, yang memungkinkan mereka
untuk bertahan hidup dalam suhu rendah di minus 40 derajat Celcius.
Serigala dapat berlari dengan kecepatan 65km/jam ketika mengejar
musuhnya, ini dikarenakan serigala memiliki kaki yang panjang dan telah
terbiasa berlari 12-16km/jam .
Serigala hewan yang setia !
Selain setia dengan kawanannya (pack), serigala juga setia dengan
pasangannya. Serigala adalah hewan monogami yang hanya mengawini satu
lawan jenisnya seumur hidupnya.
Serigala rata-rata memiliki 42 Gigi.
Periode kehamilan serigala betina 63hari.
Walaupun termasuk hewan liar dan buas, serigala bisa bersahabat dengan manusia.
lumba-lumba

Lumba-Lumba atau Dolphin
Lumba-lumba
bukanlah ikan, melainkan mamalia laut yang sangat cerdas. Disebut
mamalia karena Lumba-lumba memiliki kesamaan dan/atau kemiripan dengan
mamalia lainnya, yakni bernafas dengan paru-paru dan menghirup oksigen
(O2) serta mengalami persalinan saat melahirkan (tidak bertelur).Selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.
Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan sonar di dalam air. Jika sonar itu mengenai suatu benda, sonar tersebut akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.
Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sebagai mamalia yang cerdas, Lumba-lumba dapat menolong manusia, dan bagi daerah yang kurang memahami lumba-lumba, sering ditemukan lumba-lumba sebagai alat peraga dan pertunjukan. Di Eropa, lumba-lumba sebagai pertunjukan circus sudah tidak ada lagi, tinggal di amerika dan negara-negara yang masih belum berkembang yang masih menggunakan lumba-lumba untuk konsumsi dan alat peraga.

Satwa Yang Dilindungi oleh Undang-Undang
Menurut
UU Lingkungan Hidup Internasional, Lumba-lumba saat ini adalah mamalia
laut yang dilindungi dan untuk itu setiap orang dilarang untuk
menangkap, dan atau memeliharanya.Di Indonesia, Undang-undang
yang melindungi Lumba-lumba adalah Undang-undang Nomor 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diikuti
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa, dimana didalam lampirannya ditegaskan bahwa
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang dilindungi oleh Undang-undang.Didalam perlindungan itu, ditegaskan bahwa untuk satwa yang dilindungi maka, setiap orang dilarang untuk:
- menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
- menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan meperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;
- mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
- memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
- mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan/atau sarang satwa yang dilindungi.
Penguin
1. Adelie Penguin
Memiliki nama latin Pygoscelis adeliae. Panjang tubuhnya sekitar
70 cm. Daerah Penyebarannya adalah di Antartika, South Shetlands, South
Orkneys, Bouvet, Balleny dan Peter Island. Diperkirakan jumlah
populasinya saat ini ada sekitar 2,5 juta pasang.
2. Penguin Afrika
Memiliki nama latin Spheniscus demersus. Panjang tubuhnya sekitar
68 cm. Daerah penyebaran penguin jenis ini adalah di wilayah Namibia
dan Afrika Selatan. Diperkirakan populasi mereka saat ini ada sekitar
70.000 pasang.
3. Penguin Emperor
Memiliki nama latin Aptenodytes forsteri. Memiliki panjang tubuh
sekitar 120cm. Hanya hidup di wilayah Antartika. Diperkirakan saat ini
jumlahnya ada sekitar 220 ribu pasang.
4. Penguin Galapagos
Memiliki nama latin Spheniscus mendiculus. Panjang tubuhnya hanya
sekitar 49 cm. Mereka hanya hidup di Kepulauan Galapagos. Populasi
mereka saat ini diperkirakan hanya ada sekitar 1.000 pasang saja.
Langganan:
Postingan (Atom)